Tanggal 12 Juni 2020 ketua harian Kpb. Spilornis
mendapatkan laporan dari Sarah salah satu anggota Spilornis bahwa di sekitar
lingkungan rumahnya terdapat burung manyar beserta sarangnya. Identifikasi awal oleh Sarah jenis manyar
yang ditemukan adalah jenis manyar tempua (Ploceus
philippinus). Identifikasi tersebut
berdasarkan hasil searching di internet, mengingat di lembaga hanya memiliki panduan
jenis burung Kawasan Wallacea dan jenis manyar merupakan burung yang secara alami
penyebarannya berada di luar Kawasan wallacea.
Mendapat laporan tersebut, untuk kepentingan
keakuratan data, Kpb. Spilornis langsung membentuk tim kecil untuk turun ke
lokasi temuan. Dari lokasi temuan
didapatkan hasil: lokasi temuan manyar berada di Desa Pulu. Lokasi yang dijumpai merupakan habitat bersarang
burung manyar yang terletak di sempadan Sungai Gumbasa. Di lokasi temuan dijumpai sebanyak 50 sarang
terdiri dari 12 sarang asli dan sisanya merupakan sarang kamuflase. Sarang diletakkan pada rumpun tumbuhan biro
(Saccharum spontaneum). Keseluruhan sarang asli berisi anak dan dalam
fase fledgling. Tim juga mengambil dokumentasi lokasi
bersarang, sarang dan individu juvenile
dari burung manyar untuk melengkapi data temuan.
Hasil yang didapatkan tim langsung
dilaporkan ke dewan ketua untuk diidentifikasi lebih lanjut. Akhirnya tanggal
16 Juni 2020 bisa dipastikan jenis burung manyar yang ditemukan merupakan jenis
burung Ploceus manyar. Hasil ini sekaligus menandai bertambahnya
satu jenis burung di Sulawesi Tengah secara umum dan burung di Lembah Palu
secara khusus. Jenis ini sebelumnya
belum tercatat di Sulawesi Tengah, untuk kawasan Sulawesi jenis burung ini
hanya tercatat di Sulawesi Selatan.
Burung ini secara alami merupakan jenis burung yang penyebarannya di
luar Sulawesi. Diduga keberadaan jenis
ini di Sulawesi Tengah maupun Sulawesi Selatan merupakan jenis burung
peliharaan yang terlepas dan berkembang biak di alam.
Semoga
jenis burung ini dan seluruh jenis burung lainnya di Sulawesi tetap lestari.
(Ansor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar