Tampilkan postingan dengan label Ekologi Burung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekologi Burung. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 April 2021

EFEK PEMANASAN GLOBAL, 7 TAHUN BURUNG BULBUL MIGRASI DARI AFRIKA KE TURKI

 

Akibat efek pemanasan global, seekor burung bulbul, menghabiskan nyaris seumur hidupnya untuk bermigrasi ke Turki dari Afrika Tengah. Burung dengan berat 24 gram dengan rentang hidup rata-rata delapan tahun secara teratur telah terbang dari kampung halamannya Afrika dan datang ke Turki selama tujuh tahun setelah menempuh ribuan kilometer perjalanan dengan sayapnya yang kecil.

“Ini menjadi temuan yang signifikan,” kata Arzu Gursoy Ergen, seorang akademisi dari Fakultas Sains Universitas Ankara, dikutip FaktualNews.co dari Anadolu, Senin (7/5/2018).

Ditambahkannya 330 burung dari 31 jenis telah di beri tanda pada tahap pertama penelitian.

“Kami telah menetapkan burung bulbul, yang kami tangkap sebagai bagian dari Program Burung Nasional untuk menentukan efek pemanasan global, telah berkumpul di Turki pada 2011 dan sejak itu telah bermigrasi secara teratur dari Afrika Tengah ke Turki,” tutur Ergen.

Ergen mengatakan bahwa Universitas Ankara dan Universitas Teknik Timur Tengah meneliti suara burung bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Alam dan Taman Nasional untuk mengikuti dampak pemanasan global dan mengidentifikasi rute migrasi, memberi makan, berkembang biak dan membuat tempat untuk hidup burung.

Jumat, 03 Juli 2020

VIDEO AKTIVITAS MEMBERI MAKAN BURUNG MADU SRIGANTI


Salah satu anggota senior KPB. Spilornis berhasil merekam aktivitas memberi makan induk betina burung madu sriganti (Cinnyris jugularis) dari famili Nectariniidae.  Video diambil dengan meletakkan dan menyamarkan kamera hp android di depan sarang.  Video aktivitas memberi makan terekam tanggal 3 Juli 2020 di Kebun kakao di Desa Bulili Kec. Nokilalaki Kab. Sigi Sulawesi Tengah.  Aktivitas  memberi makan teramati dilakukan dari pagi hingga jam 11 siang.  Aktivitas memberi makan tersebut dilakukan secara bergantian oleh individu jantan dan individu betina.  Pada video yang terekam hanya individu betina.  Sarang yang berisi anak berada pada ranting pohon kakao yang terletak setinggi dua meter dari permukaan tanah.  Di sarang tersebut terdapat satu ekor anak burung madu sriganti dan sebutir telur yang tidak menetas (Kang Risman).

Selasa, 31 Desember 2019

5 FAKTA BURUNG KOLIBRI, BURUNG TERKECIL YANG NYALINYA GAK KECIL!


Apakah kamu tahu burung kolibri? Burung kolibri adalah burung yang menyandang status burung terkecil di dunia. Tapi di balik badannya yang kecil, burung ini menyimpan sejumlah fakta mengagumkan lho. Penasaran? Yuk langsung kita lihat apa saja sih keunikan burung mungil ini.
1. Seberapa kecil kolibri?
Sebuah spesies kolibri yaitu kolibri lebah (Mellisuga helenae) tercatat sebagai burung terkecil di dunia. Seberapa kecil memangnya? Panjang kolibri lebah dewasa hanya mencapai 5,7 cm dari paruh hingga ekor. Yap, panjang burung ini kira-kira sama dengan jari kelingking tanganmu!
Karena sangat kecil, maka berat burung ini pun juga sangat ringan, yaitu hanya sekitar 1,6 gram. Itu 5 kali lebih ringan daripada berat uang logam Rp. 1.000 lho! Para ilmuwan percaya bahwa itulah bobot paling ringan yang mungkin dimiliki seekor hewan dewasa berdarah panas.
2. Punya kepakan sayap tercepat di dunia
Ukuran terkecil bukan satu-satunya rekor dunia yang dimiliki oleh kolibri. Mereka juga tercatat sebagai burung dengan kepakan sayap tercepat di dunia. Seberapa cepat? Saat musim kawin, kolibri berleher rubi (Archilochus colubris) bisa mengepakkan sayapnya dengan kecepatan 200 kepakan per detik!

Kamis, 11 Juli 2019

MENGAPA BURUNG UNTA TIDAK BISA TERBANG?


Burung Unta atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Ostrich adalah salah satu jenis burung yang tidak bisa terbang. Burung Unta juga merupakan jenis burung dengan ukuran yang terbesar jika dibanding dengan jenis burung lainnya. Pada dasarnya, seekor burung harus memiliki 2 syarat utama untuk dapat terbang di langit yang luas, syarat-syarat tersebut diantaranya adalah harus mempunyai sayap yang berbulu dan juga harus berbadan ringan.
Meskipun Burung unta memiliki Sayap yang berbulu, tetapi ukurannya yang besar dan berat membuatnya tidak mampu untuk terbang. Burung Unta memiliki berat badan sekitar 65 Kg sampai 140 Kg dengan tinggi badan (Burung Unta memiliki Leher yang panjang) sekitar 3 meter. Oleh karena itu, Burung Unta hanya dapat berjalan di darat dengan mengandalkan kakinya yang kuat. Kecepatan lari Burung Unta dapat mencapai 70 km/jam dengan 3 m sampai 5 m setiap langkah larinya. Kecepatan lari tersebut merupakan yang tercepat diantara jenis burung lainnya. Lehernya yang panjang juga dapat membantu Burung Unta untuk melihat lebih jauh agar dirinya dapat menghindari serangan dari hewan Predator yang ingin memangsanya.
Sayap Burung Unta juga memiliki fungsinya tersendiri meskipun tidak dipergunakan untuk terbang. Saat berlari searah dengan mata angin, Burung Unta akan melebarkan Sayapnya untuk meminjam kekuatan angin dalam mempercepat larinya. Hal ini sama dengan prinsipnya “layar” pada kapal layar. Selain itu, Sayap Burung unta juga dipergunakan untuk melindungi dirinya dari terik matahari, melindungi anaknya dan juga sebagai senjata untuk menakut-nakuti musuhnya.

Jumat, 05 Juli 2019

RUANG TERBUKA HIJAU, PENTING UNTUK MANUSIA DAN KEHIDUPAN BURUNG


Kota merupakan pusat kreativitas budaya yang juga menjadi perjuangan keras manusia. Kota merefleksikan vitalitas, kemajuan sosial, dan ekonomi. Semakin berkembangnya suatu kota, komunitas perkotaan juga tumbuh menjadi lebih besar dan padat. Masalah yang timbul juga semakin banyak, termasuk persoalan lingkungan.
Buku Inoguchi dan kawan-kawan 2003 tentang Kota dan Lingkungan menjelaskan bahwa masyarakat di perkotaan harus berwawasan ekologi. Selain hidup berdampingan dengan manusia, mereka juga harus memprioritaskan lingkungan kota.
“Mereka harus mampu berpikir, ada kebutuhan mendesak untuk mengurangi beban lingkungan, seperti polusi udara dan air, memperkecil dan mengatur sampah rumah tangga dan industri, juga merawat tempat-tempat rekreasi yang alamiah menyenangkan,” terang Inoguchi.

TERNYATA BURUNG MEMILIKI KEMAMPUAN KOMUNIKASI YANG MIRIP MANUSIA


Cara hewan berkomunikasi telah dianggap sangat berbeda dengan cara manusia berkomunikasi. Namun baru-baru ini seorang peneliti bernama Toshitaka Suzuki dari Universitas Kyoto Jepang menunjukan hasil riset yang menarik, bahwa burung dan manusia ternyata memiliki kemampuan kognitif dalam berkomunikasi yang cenderung sama.
Penelitian tersebut ditempuh berdasarkan kesadaran Suzuki terhadap anggapan umum, bahwa burung menggunakan bentuk bahasa mereka sendiri yang kerap disebut isyarat. Dari situ timbulah pertanyaan, apa yang terjadi dalam pikiran mereka saat mereka berbicara? Mungkinkah bunyi suatu kata dapat membangkitkan gambar dalam benak, seperti yang terjadi pada manusia?
1. Burung memiliki "daya imaji" (Mind's Eye) yang membantu mereka dalam berkomunikasi
Selama beberapa tahun terakhir, Suzuki melakukan serangkaian eksperimen yang menguraikan vokalisasi ( cara berbahasa) burung  jenis Japanase Tits atau Parus Minor, yang masih satu famili dengan burung seperti Chickadees dan Titmice.

BAGI BURUNG, POHON ADALAH SEGALANYA


Di alam, burung dan pohon memiliki hubungan timbal balik menguntungkan. Burung madu, tidak hanya mengambil nektar tetapi juga membantu penyerbukan. Begitu juga dengan rangkong yang mendatangi pohon ficus sekaligus menebarkan biji.
Ketua Forum Pohon Langka Indonesia [FPLI] Tukirin Partomihardjo menuturkan, selain penghasil oksigen dan penyedia air bersih untuk manusia, pohon juga penting bagi kehidupan burung.
“Di alam, burung membutuhkan pohon sebagai tempat bersarang, juga tempat mencari pakan berupa buah, biji, dan serangga. Manfaat lainnya adalah mengatur iklim dan memberikan udara segar,”ujarnya. “Karena burung merupakan salah satu pembentuk hutan, sebagai imbalannya, hutan menyediakan pakan, tempat bersarang, dan, tempat berlindung bagi burung,” lanjut Tukirin.
Di Waifoi, Papua Barat, jenis pohon merbau [Intsia bijuga] dimanfaatkan oleh julang papua [Rhyticeros plicatus] sebagai sarang. Kenapa dipilih? Tingginya 35-50 m, diameter batangnya besar, serta berbunga sepanjang tahun.
Tim patroli binaan BBKSDA Papua Barat dan Fauna & Flora International Indonesia Programme di Waifoi, berhasil mengamati perilaku burung berparuh besar itu. Ada empat sarang yang digunakan julang papua dengan jenis pohon merbau.

Sabtu, 21 Juli 2018

DIANGGAP JADI PENYEBAB KELAPARAN, MAO ZEDONG MUSNAHKAN RATUSAN JUTA BURUNG GEREJA


Bencana kemanusiaan seperti kekurangan pangan tentunya umum terjadi dalam sejarah umat manusia. Tetapi dari sekian bencana kemanusiaan yang terjadi tersebut, pendiri Republik Rakyat China (RRC), Mao Zedong memiliki cara ekstrem untuk menangani krisis pangan yang pernah melanda Negeri Tirai Bambu pada 1958. Mantan Ketua Partai Komunis Tiongkok itu memerintahkan pemusnahan burung gereja di seluruh negeri.
Ia menganggap bahwa burung gereja merupakan hama. Mao menilai, burung yang dikenal juga sebagai burung pipit itu terlalu banyak memakan gandum dan membuat warga China kelaparan.  Selain itu, menurutnya burung gereja juga telah menghalangi perkembangan ekonomi Republik Rakyat China.