Mumpung ada waktu
libur dua hari, Divisi Burung darat dan Burung air KPB Spilornis kembali
mengadakan pengamatan burung rutin pada tanggal 09 Mei 2024. Pengamatan kali
ini diikuti oleh Putra, Yoan, Nono, Zaid, Dini dan Ayahu. Setelah mempersiapkan
peralatan pengamatan (buku catatan individu, binokuler dan buku panduan serta
kamera) tim langsung tancap gas dan mulai pengamatan pada pagi hari pukul 06.00
(Mantap. Tim yang disiplin).
Udara pagi hari yang segar seketika menyambut tim selain kicau burung yang mulai terdengar dan beberapa burung terlihat sedang bertengger dan terbang melintasi tim. Dan seperti biasanya kalau pagi hari yang duluan beraktivitas adalah burung Pelanduk Sulawesi (Trichastoma celebense), suara burung ini setia menemani tim di awal pengamatan sebelum burung lainnya beraktivitas. Kehadiran burung ini mulai berkurang menjelang pukul 07.00. hanya terdengar sesekali suaranya yang merdu.
Pengamatan atau lebih tepatnya monitoring (karena pengamatan ini merupakan pengulangan dari pengamatan yang pernah dilakukan sebelumnya) bertempat di Paneki yang berada di Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru, tempat ini lebih dikenal publik dengan kawasan perkemahan Pramuka. Namun selain itu, Paneki memiliki keanekaragaman flora dan fauna mulai dari burung, kupu-kupu, capung serta serangga lainnya.
Paneki merupakan
salah satu bagian dari Kawasan Taman Hutan Raya Palu Sulawesi Tengah, awalnya
sebelum menjadi kawasan Tahura Paneki merupakan kawasan hutan lindung dengan
luas 7000 ha. Artinya kawasan ini dari dulu hingga sekarang merupakan kawasan
konservasi. Jadi seharusnya aktivitas
yang boleh dilakukan di kawasan ini adalah penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.
Untuk efisiensi
pengamatan, kami membagi tim menjadi dua regu untuk mengamati dua tipe habitat
utama yang terdapat dilokasi pengamatan.
Tim pengamat di habitat hutan primer dipimpin oleh Putra dengan anggota
tim Yoan dan Nono, sedangkan tim pengamat di habitat sempadan sungai di pimpin
oleh Ayahu dengan anggota Dini dan Zaid.
Pengamatan kali ini menggunakan metode ekplorasi dengan cara menyusuri
jalur yang telah ditentukan sebelumnya.
Data burung yang dicatat berupa perjumpaan secara langsung (visual)
maupun secara tidak langsung (suara)
Kondisi pada Jalur
hutan primer memiliki kontur yang cukup menanjak dengan vegetasi yang rapat,
terdapat pepohonan yang cukup tinggi dan beberapa di antaranya sedang
berbuah. Kondisi jalur sempadan sungai
relatif mirip dengan jalur hutan primer yang memiliki vegetasi yang rapat dan
didominasi oleh pepohonan yang tinggi, namun terdapat bagian yang relatif
terbuka.
Alhamdulillah
pengamatan berlangsung seru dan lancar, ternyata bukan cuma kami yang
beraktivitas di Paneki, kami sempat menjumpai beberapa orang yang sedang
melakukan pengamatan kupu-kupu dan serangga. Karena asyiknya
pengamatan,sehingga kami belum sempat berkenalan. Sambil pengamatan kami juga
menyempatkan untuk mengambil dokumentasi burung, kondisi habitat serta
aktivitas pengamatan.
Akhirnya dari
hasil monitoring ini kami berhasil menjumpai total 20 jenis burung yang terdiri
dari 10 jenis burung dijumpai di sempadan sungai dan 14 jenis di hutan primer.
Terdapat empat jenis yang dijumpai di dua tipe habitat yang diamati, yaitu:
Cabai panggul kelabu, Srigunting jambul rambut, kadalan Sulawesi dan cekakak
sungai. Dari 20 jenis yang dijumpai Sembilan jenis di antaranya merupakan jenis
burung endemik. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan.
Tabel Komposisi jenis burung di Paneki
No |
Nama Indonesia |
Nama Latin |
Status |
Sempadan |
Primer |
1 |
Cabai Panggul-kelabu |
Dicaeum celebicum |
Endemik |
V |
A |
2 |
Srigunting Jambul- rambut |
Dicrurus hottentottus |
|
A+V |
V+A |
3 |
Kadalan Sulawesi |
Phaenicophaeus calyorhynchus |
Endemik |
V |
V+A |
4 |
Cekakak Sungai |
Todiramphus Chloris |
|
A |
V+A |
5 |
Bubut Alang-alang |
Centropus Bengalensis |
|
A |
0 |
6 |
Remetuk Laut |
Gerygone sulphurea |
|
V |
0 |
7 |
Burung Madu hitam |
Leptocoma Aspasia |
|
A |
0 |
8 |
Kehicap Sulawesi |
Hypothymis puella |
Endemik |
V |
0 |
9 |
Burung Madu sriganti |
Cinnyris Jugularis |
|
V |
0 |
10 |
Pelanduk Sulawesi |
Trichastoma celebense |
Endemik |
V |
0 |
11 |
Burung madu Kelapa |
Anthreptes malacensis |
|
0 |
A |
12 |
Wiwik Uncuing |
Cacomantis sepulcralis |
|
0 |
A |
13 |
Bubut sulawesi |
Centropus celebensis |
Endemik |
0 |
A |
14 |
Paok Sulawesi |
Erythropitta celebensis |
Endemik |
0 |
A |
15 |
Topekong Jambul |
Hemiprocne longipennis |
|
0 |
V+A |
16 |
Layang-Layang batu |
Hirundo tahitica |
|
0 |
V |
17 |
Pelatuk Kelabu Sulawesi |
Mulleripicus fulvus |
Endemik |
0 |
A |
18 |
Kepudang Kuduk hitam |
Oriolus chinensis |
|
0 |
A |
19 |
Kangkareng Sulawesi |
Penelopides exarhatus |
Endemik |
0 |
V+A |
20 |
Merpati Hitam Sulawesi |
Turacoena manadensis |
Endemik |
0 |
V |
(Iksan Sandy Putra)
DOKUMENTASI LAINNYA
Kupu-kupu Troides helena, salah satu kupu-kupu yang ada di Paneki |
Capung Neurothemis ramburii, salah satu jenis capung yang ada di Paneki |
Burung srigunting jambul rambut (Dicrurus hottentottus) yang dijumpai di dua tipe habitat yang diamati |
Kondisi habitat di Sempadan sungai |
Spanduk himbauan untuk tidak melakukan aktivitas merusak di Kawasan Tahura |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar