Bagi Anda yang pernah menonton film animasi
Rio, tentu tidak asing lagi dengan Blu dan Jewel, sepasang Makaw Spix
(Cyanopsitta spixii) biru yang menjadi pemeran utama dalam film garapan Carlos
Saldanha. Film animasi yang konyol itu bercerita tentang perjuangan Blu
menyelamatkan spesiesnya dari kepunahan dan akhirnya berhasil.
Sayang, kenyataan tak semanis di film Rio.
Makaw Spix belum lama ini terdaftar sebagai salah satu dari delapan spesies
burung yang dikonfirmasi sudah punah di alam liar.
Fakta ini sudah dianalisis oleh kelompok
konservasi BirdLife International selama delapan tahun. Menurut ahli, salah
satu penyebab kepunahan itu adalah deforestasi.
"90 persen kepunahan burung dalam
beberapa abad terakhir menimpa spesies yang habitatnya di pulau-pulau,"
kata Stuart Butchart, penulis utama studi yang akan terbit di Biological
Conservation.
"Namun hasil kami mengkonfirmasi bahwa
ada gelombang kepunahan yang terus tumbuh di seluruh benua, terutama disebabkan
oleh hilangnya habitat dan degradasi dari pertanian dan penebangan yang tidak
lestari," imbuhnya dilansir Earther Gizmodo, Rabu (5/9/2018).
Butchart menerangkan, hutan tropis sudah
kehilangan 39 juta hektar tutupan pohon di tahun 2017. Hal ini sangat merugikan
hewan-hewan yang menjadikan pohon sebagai rumah.
Selain makaw Spix, burung lainnya yang
masuk dalam daftar kepunahan adalah makaw Glaucous, burung nuri biru asal
Brasil, dan Poo-li yang merupakan burung cantik dengan wajah hitam asli Hawaii.
Para penulis telah mengamati 61 spesies
burung yang belum pernah terlihat selama lebih dari 10 tahun atau masih
terlihat dalam 10 tahun terakhir tetapi mengalami penurunan drastis.
Dari sana, mereka memeriksa literatur yang
berupa 819 catatan dan 356 survei tentang burung, juga berkonsultasi dengan
para ahli yang telah mempelajarinya. Dan akhirnya mereka mencapai pada
kesimpulan mengecewakan yang telah disebutkan di atas.
Spesies Blu yang ada di film Rio misalnya,
terakhir terlihat di alam liar sudah lebih dari 18 tahun lalu, di luar
penampakan tunggal pada 2016. Sementara itu, BirdLife International mencatat
bahwa hanya ada 80 ekor yang hidup di penangkaran.
Semoga saja makaw Spix tidak benar-benar
punah, namun ia sedang bersembunyi di dalam hutan Brasil dan menunggu untuk
ditemukan.
(Gloria
Setyvani Putri)
Sumber:
https://sains.kompas.com/read/2018/09/06/173500223/burung-biru-cantik-dalam-film-rio-diyakini-ahli-punah-di-alam-liar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar