Minggu, 10 Desember 2017

PENTINGNYA RUANG TERBUKA HIJAU BAGI BURUNG

Penelitian terbaru menunjukkan banyak spesies burung dan tanaman beradaptasi dengan tingkat urbanisasi yang terus meningkat di dunia. Para ilmuwan mengatakan 20% spesies burung sekarang masih hidup di daerah-daerah perkotaan.
Menurut tim peneliti, meskipun jumlah tersebut lebih sedikit dibanding jumlah spesies burung yang hidup di daerah-daerah yang belum dikembangkan, masalah ini menekankan betapa penting mempertahankan ruang-ruang terbuka hijau. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa habitat-habitat yang ramah tanaman juga harus dipertahankan di wilayah perkotaan.
Kondisi tersebut diharapkan dapat mampu mempertahankan kelangsungan hidup lebih banyak burung di masa depan. Di antara spesies burung yang mudah menyesuaikan diri adalah burung dara, burung pipit, dan burung jalak.

MENGAPA BURUNG PENTING?

Burung merupakan satwa bersayap yang banyak memberi nilai positif bagi alam. Fungsinya juga beragam, mulai dari menebar biji, membantu penyerbukan, hingga sebagai indikator alami kesehatan lingkungan.
Di alam, rangkong merupakan burung yang berperan dalam penyebaran biji. Adanya rangkong di hutan menunjukkan hutan tersebut masih bagus karena jenis ini hanya dapat hidup di pohon-pohon besar. Sebagai burung pemakan buah, rangkong turut melakukan kegiatan penyebaran biji. Tanpa campur tangan rangkong, jenis pohon tertentu mustahil akan tetap tumbuh karena induk pohon yang menua mati tanpa penerus.
Para ahli berpendapat bahwa radius terbang seekor rangkong dapat mencapai 100 km persegi. Artinya adalah burung ini dapat menebar biji hingga sejauh 100 km persegi. Bila dibanding burung lainnya, rangkong dianggap paling mumpuni menebarkan biji seperti buah ara, pakan kesukaannya, karena daya jelajahnya yang tinggi. Margaret F. Kinnaird dan Timothy G. O’Brien dalam “The Ecology and Conservation of Asian Hornbills: Farmers of the Forest” menjuluki rangkong sebagai petani hutan karena kehebatannya menebar biji. Menurut mereka, terdapat hubungan erat antara rangkong dengan hutan yang sehat.

Rabu, 08 November 2017

MENGAPA BURUNG BERKICAU DI PAGI HARI?

Anda yang tinggal di daerah pegunungan atau perkebunan pastinya akan mendengar kicauan burung di pagi hari. Para ilmuwan menyebut peristiwa itu sebagai fenomena paduan suara fajar.
Burung biasanya mulai beraktivitas pada pukul 04.00 pagi dan berakhir dalam beberapa jam kemudian untuk mencari makanan. Meski burung dapat berkicau sepanjang hari, namun frekuensi kicauannya di pagi akan terdengar lebih nyaring dan sering.
Sebagian besar kicauan yang terdengar oleh Anda merupakan berasal dari pejantan. Biasanya hal itu dilakukan untuk menarik perhatian lawan jenisnya dan juga menjadi pertanda daerah kekuasaan atau teritorialnya dari pejantan lain.
Namun mengapa kicauan tersebut lebih sering terdengar pada pagi hari? Ada beberapa teori yang mengatakan sebagaimana yang dilansir dari WIRED berikut ini.

Selasa, 07 November 2017

KEPODANG KUDUK HITAM (Oriolus chinensis)

Burung kepodang kuduk hitam yang termasuk ordo Passeriformes merupakan anggota burung penyanyi dunia lama (Milwright 1998, Zhang 2000). Burung ini memiliki distribusi yang luas di seluruh Asia Timur dan terbagi menjadi 18 sampai 20 subspesies yang disebabkan oleh perbedaan tempat berkembang biak, penetap atau migran, karakter morfologi dan lagu (Sibley dan Monroe 1990, Dickinson 2000).
Burung kepodang merupakan salah satu jenis burung yang diminati oleh pengemar burung berkicau. Burung ini digemari karena memiliki suara kicauan yang cukup bagus, merdu dan menarik untuk dipelihara. Selain itu burung kepodang juga mempunyai daya tarik lain, yaitu bulu tubuh yang begitu indah dan selalu dapat tampil cantik, rapi dan bersih.