Bencana kemanusiaan seperti kekurangan
pangan tentunya umum terjadi dalam sejarah umat manusia. Tetapi dari sekian
bencana kemanusiaan yang terjadi tersebut, pendiri Republik Rakyat China (RRC),
Mao Zedong memiliki cara ekstrem untuk menangani krisis pangan yang pernah
melanda Negeri Tirai Bambu pada 1958. Mantan Ketua Partai Komunis Tiongkok itu
memerintahkan pemusnahan burung gereja di seluruh negeri.
Ia menganggap bahwa burung gereja merupakan
hama. Mao menilai, burung yang dikenal juga sebagai burung pipit itu terlalu
banyak memakan gandum dan membuat warga China kelaparan. Selain itu, menurutnya burung gereja juga
telah menghalangi perkembangan ekonomi Republik Rakyat China.