Sabtu, 21 Juli 2018

DIANGGAP JADI PENYEBAB KELAPARAN, MAO ZEDONG MUSNAHKAN RATUSAN JUTA BURUNG GEREJA


Bencana kemanusiaan seperti kekurangan pangan tentunya umum terjadi dalam sejarah umat manusia. Tetapi dari sekian bencana kemanusiaan yang terjadi tersebut, pendiri Republik Rakyat China (RRC), Mao Zedong memiliki cara ekstrem untuk menangani krisis pangan yang pernah melanda Negeri Tirai Bambu pada 1958. Mantan Ketua Partai Komunis Tiongkok itu memerintahkan pemusnahan burung gereja di seluruh negeri.
Ia menganggap bahwa burung gereja merupakan hama. Mao menilai, burung yang dikenal juga sebagai burung pipit itu terlalu banyak memakan gandum dan membuat warga China kelaparan.  Selain itu, menurutnya burung gereja juga telah menghalangi perkembangan ekonomi Republik Rakyat China.

Senin, 22 Januari 2018

BURUNG BURUNG MATI DENGAN PERUT PENUH DENGAN SAMPAH YANG KITA BUAT

Chris Jordan mengambil sebuah gambar ini di Pulau Midway lebih dari 8 tahun lalu.  Chris mengira setelah orang-orang melihat gambar itu, pemikiran mereka akan berubah.  Namun bertahun-tahun berlalu sejak gambar itu ia ambil, Chris tidak melihat banyak hal yang berubah.  Oleh karena itu, Chris menceritakan kegelisahannya lewat sebuah postingannya di huffingtonpost.com pada Rabu (3/1/2018).
Di Atol Midway, sebuah atol yang terletak di Samudera Pasifik bagian utara, ada sebuah tragedi besar terjadi.  Dilaporkan puluhan ribu anak burung albatros terbaring mati di tanah dengan perut mereka penuh sampah plastik. Dilaporkan induk burung albratos memberikan makanan yang salah pada anaknya ketika mereka mencari makanan di Samudera Pasifik, yang ternyata sudah tercemar sangat luas. Tanpa sadar, burung-burung dewasa itu membawa pecahan sampah plastik-plastik itu. Lalu memberikannya sebagai makanan kepada anak-anaknya. Padahal sampah-sampah plastik itu adalah sesuatu yang mematikan.