Minggu, 22 Desember 2019

PUNAI MENETAS DI KPB SPILORNIS


Tepat pada jam 08.00, dihari minggu tanggal 17 November rangkaian acara pelantikan punai dan menetas berakhir.  Berakhirnya kegiatan dengan tema “Menjunjung tinggi semangat dalam berorganisasi dan meningkatkan nilai solidaritas guna terwujudnya pengamat burung yang berkualitas” ini ditandai dengan dilantiknya peserta terakhir oleh salah satu anggota dewan ketua Kurnia Sandy.
Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 15 sampai 17 September ini, berisi dua kegiatan utama yaitu kegiatan punai bagi anggota dengan status juvenile dan immature.  Kegiatan punai merupakan singkatan dari pelantikan untuk naik tingkat.  kegiatan ini dilaksanakan untuk melantik anggota dengan status juvenile menjadi anggota immature, serta angota immature menjadi anggota tetap yang telah lulus ujian naik tingkat.  Terdapat 22 anggota juvenile yang menjadi immature, dan 16 anggota immature menjadi anggota tetap. Kegiatan menetas merupakan istilah bagi anggota baru (telur) yang akan menetas menjadi anggota juvenile baru dan menjadi bagian dari keluarga besar Kpb. Spilornis Fahutan Untad. Kegiatan menetas kali ini berhasil menetaskan sebanyak 24 individu juvenil, yang terdiri dari  9 male dan  15 female.

Walau hanya didukung 10 personil, namun berkat kerja keras panitia yang dikomandani Faturahman dan dibantu senior acara punai dan menetas sukses digelar.  Adapun konsep dari kegiatan menetas tahun ini oleh panitia kurang lebih mengikuti menetas tahun sebelumnya, terdapat beberapa terobosan baru yang digagas panitia yaitu mengeram night yang berisi  pembukaan seremonial, tukar kado, ramah tamah dan penampilan dari peserta.  Sebelum ditetaskan (dilantik) menjadi anggotajuvenile, anggota baru (telur) dieramkan dengan cara mereka tidur di bivak.
Apa kata mereka?
“Menurut saya kegiatan menetas sudah cukup baik dan sudah bisa disiplin waktu dan lain-lain, kemana-mana kita selalu diawasi panitia dan paling bagusnya lagi sholat tidak pernah kita lalai”. Asriyani
“Kalau saya pribadi agak garing menetas kali ini, jadinya saya dilokasi dari hari jumat agak membosankan.  Partisipasinya anggota selain panitia masih kurang. Terus untuk korlapnya saya rasa mungkin harus yang agak keras sedikit dan memang yang paham situasi di lapangan.  Terus, mugkin karena faktor calon telurnya tidak mendengarkan dengan baik pas materi ruangan, sampai lupa pendiri.  Mungkin untuk kegiatan menetas selanjutnya harus ada yang beda dari tahun sebelumnya. Contohnya materi basic dari spilornis seperti sketsa burung”. Nisul.
“Kesannya saya sangat senang mengikuti kegiatan terutama saat mendaki saya melihat pemandangan yang sangat indah dan pada saat sampai ke tempat yang ditentukan disitu saya mendapatkan jiwa korsa dan kebersamaan dalam mengikuti kegiatan.  Kedepannya sebaiknya harus lebih semangat lagi dalam berorganisasi dan menaati aturan aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga”. Dian.
Alhamdulillah kegiatan menetas lancar ada 24 orang yang ikut, hanya saja agendanya kurang di basicnya kita sebagai pengamat burung, Inshaa Allah kedepannya akan diperbaiki lagi. Yang perlu dikembangkan yaitu Pendidikan dasar pengamatan burung kalau bisa mulai dini, jadi ketika dikegiatan menetas tinggal aplikasinya yang diterapkan biar kalau sudah menetas mereka sudah punya dasar sebagai pengamat burung. Fatur.
“Saya rasa sudah bagus kegiatan kemarin dari bagaimana kompaknya kita di lapangan.  Berhubung juga saya tidak dari hari pertama naik.  Dengan mungkin kita sendiri anggota mesti lebih banyak membaca buku pengamatan, rajin naik ke sarang supaya sama-sama kita semua naik tingkat apa masih ada yang belum naik-naik. Kalau bisa yang ada saat ini dipertahankan saya rasa tidak ada yang perlu dihilangkan”. Rinipo.
“Kegiatan kemarin ada pelajaran yang bisa dibawa pulang, disana diajarkan bagaimana saling menghargai yang lebih tua.  Yang perlu ditingkatkan seperti menambah wawasan tentang Kpb. Spilornis itu sendiri bagaimana mengamati burung seperti apa jenisnya.  Yang perlu dihilangkan mungkin ke egoisan kita di Spilornis, di Spilornis ini sama cuman yang membedakan tingkatan saja”. Ainun.
“Menurut saya pengkaderan kemarin cukup baik dan sudah cukup disiplin waktu, terus kalau kita kemana-mana pasti panitia selalu awasi kita, jadi menurut saya itu sangat bagus dan paling kagumnya saya kita sholat 5 waktu”. Desy.
“Banyak hal positif yang kami dapat dikegiatan salah satunya yang paling menonjol adalah solidaritas kami diperkuat dikegiatan menetas.  Kalau dari saya sendiri tidak ada hal yang perlu dihilangkan karena bagi saya spilornis sendiri sudah bagus dari segala sisinya hanya saja perlu kerjasama dan ketegasan dari tiap individu di lembaga agar supaya tercipta lembaga yang kuat dan bisa cepat maju dan berkembang di fakultas maupun di luar.  Maksud saya disini supaya anggota dan pengurus lebih disiplin lagi”. Wawan.
Banyak saran dan masukan berharga dari kegiatan ini, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi, supaya kualitas kader yang dihasilkan lebih tangguh (Corvus unicolor).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar