Beberapa dekade sebelum kita tahu burung
bisa melihat medan magnet Bumi, Albert Einstein membahas kemungkinan kemampuan
indra super yang belum ditemukan, yang dia tuliskan dalam sebuah surat. Surat
dari Einstein ini ditulis pada tahun 1949, berisi jawaban atas pertanyaan dari
salah satu ilmuwan lainnya bernama Glyn Davys tentang kemampuan burung. Jawaban
Einstein dalam surat ini memperlihatkan kemampuannya yang luar biasa dalam
bidang biologi dan fisika.
Adapun pertanyaan asli dari Davys yang
memulai korespondensi tidak berhasil ditemukan. Namun jika menilai dari jawaban
Einstein, pertanyaan Davys berkaitan dengan persepsi hewan dan apa yang dapat
dikatakannya terkait fisik. "Dapat diperkirakan bahwa penyelidikan tingkah
laku burung migran dan merpati pos suatu hari nanti dapat mengarah pada
pemahaman tentang beberapa proses fisik yang belum diketahui," tulis
Einstein dalam jawabannya.
Dikutip dari Science Alert, Senin (17/5/2021) lebih dari 70 tahun kemudian, kita sekarang tahu perkiraan Einstein benar. Bukti-bukti yang ada sekarang menunjukkan bahwa burung dapat merasakan medan magnet Bumi menggunakan fotoreseptor khusus di mata. Burung memiliki mata yang sangat sensitif terhadap pergeseran halus medan magnet planet. Kemampuan inilah yang memungkinkan mereka bermigrasi ribuan kilometer tanpa tersesat. Hewan lain, seperti penyu, anjing, dan lebah, juga menunjukkan kemampuan luar biasa untuk merasakan medan magnet planet, meski tidak selalu melalui mata.
"Sungguh menakjubkan bahwa Einstein
memahami kemungkinan ini beberapa dekade sebelum bukti empiris mengungkapkan
beberapa hewan memang dapat melihat medan magnet dan menggunakan informasi
tersebut untuk navigasi," tulis para peneliti di The Hebrew University of
Jerusalem.
Einstein memiliki beberapa petunjuk untuk
memandu pemikirannya. Pada saat surat itu ditulis, ilmu biologi dan ilmu fisika
mulai menyatu, tidak seperti sebelumnya. Ekolokasi kelelawar baru-baru ini
ditemukan, dan teknologi radar mulai mengakar.
Faktanya, Davys sendiri adalah seorang
peneliti di bidang ini. Hal tersebut mungkin menjadi alasan mengapa Davys
tertarik pada indera hewan aneh lainnya, seperti yang ditunjukkan oleh lebah. Pada
Einstein, dia menemukan sosok yang berpikiran sama. Tampaknya Davys menilai
fisikawan terkenal itu juga terpesona pada ilmu biologi sebagai jendela kekuatan
fisik yang tak terlihat.
Meski telah dilakukan penelitian selama
beberapa dekade, masih banyak misteri yang tersisa. Mekanisme pasti yang
digunakan hewan untuk merasakan cahaya atau merasakan medan magnet Bumi masih
dipisahkan, dan mungkin tidak sama untuk setiap spesies. Lebah, misalnya,
tampaknya merasakan medan magnet di perut mereka, sementara burung dan anjing
tampaknya melakukannya terutama melalui fotoreseptor khusus di mata mereka yang
disebut kriptokrom. Bahkan sel manusia membuat kriptokrom, dan penelitian
terbaru mengungkapkan sel-sel ini merespons secara dinamis terhadap perubahan
medan magnet.
(Rachmatunnisa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar