Burung modern yang kita lihat saat ini
merupakan hasil dari evolusi dari masa lalu. Penelitian sebelumnya menyebut
evolusi itu terjadi berbarengan dengan kepunahan massal dinosaurus, setelah
asteroid menabrak Bumi pada 66 juta tahun yang lalu. Meskipun tabrakan ini
menyebabkan kepunahan tiga dari empat spesies yang hidup di planet ini,
kelompok burung berhasil bertahan. Dari fakta yang ditemukan, ahli paleontologi
telah lama berpendapat dampak asteroid memicu gelombang besar evolusi burung
karena hal itu menghilangkan banyak persaingan, sehingga memberikan peluang
untuk berevolusi menjadi keanekaragaman spesies burung saat ini.
Namun penelitian terbaru memberikan bukti yang menunjukkan bahwa evolusi burung modern dimulai jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, bahkan sebelum punahnya dinosaurus. Penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan asal China dan Amerika Serikat yang menganalisis genom 124 spesies burung yang masih hidup dan menciptakan pohon evolusi untuk Neoaves, yang mencakup 95% dari spesies burung masa kini. Laporan tersebut dipublikasikan awal bulan ini dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, dengan judul 'Genomes, Fossils, and the Concurrent Rise of Modern Birds and Flowering Plants in the Late Cretaceous'.
Tim peneliti yang dipimpin oleh ahli biologi
evolusi Wu Shaoyuan menyebutkan fenomena bencana besar itu, hanya berdampak
kecil pada evolusi yang dilakukan oleh keluarga burung. "Tampaknya
fenomena bencana besar itu memiliki dampak terbatas pada evolusi burung,"
ucap Wu.
Menggunakan metode yang menggabungkan catatan
fosil, Wu dan rekan peneliti lainnya juga memeriksa 25.460 lokus genetik di
empat kelas DNA dan menggunakan data yang dikumpulkan untuk membangun silsilah
keluarga mereka. Kemudian mereka menyempurnakan temuan dengan perkiraan usia 19
fosil burung. Para peneliti juga menilai perpecahan ini terjadi pada periode
Cretaceous akhir (kira-kira 87 juta tahun lalu), jauh sebelum peristiwa yang
memusnahkan dinosaurus sekitar 66 juta tahun yang lalu. Temuan ini menentang
keyakinan bahwa kepunahan dinosaurus diikuti oleh evolusi burung yang pesat.
Dengan menggunakan metode ini, Wu menemukan
perpecahan tertua pada silsilah burung dan menciptakan dua garis keturunan,
yaitu satu garis keturunan yang memunculkan palaeognathae seperti burung unta,
emu, dan ratite. Sedangkan garis lainnya terdiri dari semua burung modern
seperti negnatlehs. Kemudian, tim peneliti menyimpulkan bahwa peristiwa
pemanasan global yang terjadi pada 55 juta tahun lalu, bertanggungjawab atas
evolusi spesies burung laut modern seperti penguin dan burung camar. Temuan ini
memberikan perspektif yang komprehensif mengenai evolusi burung.
"Perkembangan burung modern, tidak
seperti pola perubahan evolusioner cepat yang diketahui sebelumnya, merupakan
proses bertahap dan berkelanjutan yang didorong oleh seleksi alam. Hal ini
cenderung sejalan dengan diversifikasi tanaman, mamalia, ikan, dan
serangga," sebut tim peneliti lain, Zhou Zhonghe dari Institut
Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi.
Baca
artikel detikinet, "Sebelum Dinosaurus Punah, Burung Sudah Melanglang
Buana" selengkapnya
https://inet.detik.com/science/d-7207792/sebelum-dinosaurus-punah-burung-sudah-melanglang-buana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar